.....
Sederhananya, karena pada dasarnya pacaran adalah salah satu jalan yang menghantarkan manusia pada perzinahan atau membawa manusia mendekati perzinahan. Kenapa demikian, karena di dalam pacaran terdapat unsur yang pasti dilakukan oleh setiap manusia yang berpacaran, yang unsur2 tersebut merupakan suatu hal yang diharamkan oleh Allah swt karena termasuk dalam perkara mendekati zina. Berikut beberapa unsur yang dimaksud:
pertama : Saling membuka dan melihat aurat (membuka aurat ini biasanya lebih didominasi oleh pihak perempuan, karena wilayah aurat mereka memang lebih luas sedangkan mereka tidak mau mengenakan pakaian yang syar’i)
kedua : Hanya saling pandang dan senyum
ketiga : Hanya saling merayu dan bermanja
keempat : Hanya saling menggenggam dan meremas jemari
kelima : Hanya saling kecup pipi dan kening
keenam : Hanya saling cium bibir
ketujuh : Hanya saling peluk
kedelapan : Hanya saling meraba
kesembilan : Inilah batas puncak dari aktivitas pacaran, yaitu gabungan dari kedelapan batas di atas. Dan kenapa gabungan dari kedelapan batas di atas dikatakan sebagai batas puncak dari aktivitas pacaran? Karena gabungan kedelapan batasan tersebut, yaitu saling membuka aurat, saling pandang dan saling senyum, saling merayu dan bermanja, saling menggenggam dan meremas jemari, saling kecup pipi dan kening, saling cium bibir, saling peluk, dan saling meraba merupakan satu paket aktivitas yang jika mereka (sepasang sejoli itu) maju satu langkah lagi saja maka mereka akan masuk dalam kategori perzinahan (yang sesungguhnya atau zina besar), yaitu masuknya kemaluan ke dalam kemaluan. Ketika mereka melewati batas kedelapan, berarti mereka tidak lagi sedang berpacaran, melainkan sedang berzina.
Tidak mungkin orang2 yang berpacaran dapat lepas dari unsur2 diatas. Tidak perlu semua unsur, satu unsur saja sudah masuk ke dalam kategori mendekati zina. Itulah mengapa Islam tidak mengenal pacaran, yaitu karena di dalam pacaran penuh dengan unsur2 yang dapat menyebabkan manusia masuk dalam kategori mendekati zina.
Berikut adalah hadits yang berkaitan dengan unsur2 tersebut:
Dari Ibnu Abbas ra. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat, zinanya lidah adalah mengucapkan, zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya…” (HR. Bukhari & Muslim)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra (17) : 32).
mungkin seperti itu penjelasan ana, afwan jika ada kekurangan dan kesalahan. untuk lebih lengkapnya, silahkan ukhti baca artikel ini http://naunganislami.wordpress.com/2009/06/03/boleh-pacaran-asal-jangan-kebangetan/Jika ada yang kurang jelas silahkan disampaikan, Insya Allah ana akan berbagi semampu ana
wassalamu’alaykum wr wb
Wallahua’lam
......Astghfirullahhal'adim, ampunilah kami yang telah lalai dan ridhoi kami menuju jalan-Mu...
amin...
ayo nikah!!! :)
0 komentar:
Post a Comment